Sekian kali terlintas pawaka yang dilalui terlalu sadis untuk di simpan tapi itu satu pelajaran buat pendusta hati di kala itu. Hidup dalam geming-geming kebohongan dan pendustaan membuat diri dililiti kawat berduri kala tidak terasa tapi hakikatnya sakit. Jeruji besi mengecutkan hati-hati penghuni yang dibilang merasa dirinya adalah yang berkuasa dalam ruangan itu, jika di balik alam jeruji mereka bagai tikus-tikus tidak dipandang..
Pejamkan mata menerawang dibalik belokan hati yang terpadam ketika itu, semuanya terasa ringan, garis tangan akan takdir belum bisa di ranwang kala senyum masih terukir menghembus asap dengan rasa tidak bersalah..ketawa dalam tangisan dikemudian hari.....hanya bisa berharap komunitas lain tidak mengetahui, padahal GOD see u....there are around you.
Sekali kemurkaanNya hancurlah sudah sisa-sisa hidup ini......Satu teguran membuat titsan air mata ini tidak lagi berguna disaat itu.....Atas kesabaran berjubah putih memulihkan lagi hidup ini untuk meneruskan warisan yang harus ku kerjakan bagi meningkatkan prioritas sebagai anak yang harus menyadarkan diri apa yang harus aku teruskan.....
Kiri-kanan mata-mata memerhati tingkah ini, terasa tidak nyaman untuk berpijak pada kenyataan tindakan yang terlakukan....Masih ada yang mencari ada yang beranggapan diri ini memiliki segalanya yang orang lain tidak miliki.....dalam karakter dalam pimpinan dalam mengatur.....tapi itu bukan kehendakku tapi secara sepontan itu terjadi...teman-teman tidak mengerti apa yang bergejolak dalam nadi, mereka cuma tahu aman dan enak saja beranggapan disampingku mereka aman dari yang lain....itu bukan jaminan...simbiosis hitam yang terlewati membuat aku arti kehidupan juga tapi ada juga penyakit lain yang timbul...aku hilang kepercayaan pada diri sendiri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar