Rindu

Merindukan suara kambing yang sering menangis di kala malam menerpa dingin…ku rindukan suasana alam yang damai….hijauan pohon yang mendamaikan bola mata..suasana itu hanya ada di halaman rumahku di kampong…walaupun sepi tapi hati tidak sesepi sekeliling…merindukan aroma rumahku yang unik….bahang kala jendela di tutup rapat..begitu ku rindu…rindukan suara sang pemimpin mengalaunkan ayat-ayat suci jika solat berjamaah..rindukan muzakaroh bersama memberi sejuta ilmu pengetahuan…kala ini ku terlalu rindu

Wajah berdebu

Terasa udara yang berbeda bila kaki ini melangkah…sekelilingku tidak asing lagi bagi diri ini..raut wajah memaparkan sejuta pertanyaan? Apa yang mereka rasai bahagia? Derita? Atau sama sklai tidak berperasaan? Waallahualam……mataku tidak lepas dari apa yang ku pandang setiap penjuru ku pandang..merah bergincu kulit sudah di makan waktu tapi masih mempunyai semanagat hidup untuk meraih rejeki untunk mencari sesuap nasi walaupun di terpa debuan yang beterbangan… di sisi lain ada yang menhentak-hentak lenganya capek dengan tentangan dagangan yang di bawa tapi masih jua berjalan menawarkan… luar biasa pandangan ini semangat untuk mencari sebutir nikmat bisa di makan….tidak tau udah berapa lama mereka bekerja….jam sudah menjejak ke angka 9 malam…

Jika aku di tempatkan seperti mereka bisakah aku menerimanya? Tidak bisa aku melakar di dalam otakku…syukur alhamdullilah…aku di beri kenikmatan yang berlimpah… sedih melihat keadaan sekeliling…bangunan-bagunan yang kian membusuk tanpa penghuni dibentangi setinggi gunung pasir di belakangnya…

wajah-wajah yang penuh dengan debu, sungguh hebat kalian, walaupun kalian letih lesu tapi kalian tetap semangat mencari keredhaan Allah..wajah-wajah yang penuh debu, masih tersenyum walaupun orang tidak menghiraukan tawaran anda, kalian masih kukuh berdiri di himpit baja-baja besar, sesekali menahan nafas bila kumpulan debu lewat di wajahmu, wajah-wajah yang penuh debu mungkin suatu hari lagi kalian akan diberi keadilan yang seadil-adinya…..